Enzim Pemecah Glukosa Sumber Gambar : www.sehatitukaya.com |
Penelitian
terkait bagaimana mengatasi diabetes terus dilakukan guna mendapatkan jalan
keluar terbaik. Mengingat jumlah pengidap diabetes jauh lebih besar
dibandingkan dengan penderita HIV AIDS. Penelitiannya pun beragam, mulai dari
hubungan antara makanan dengan penyakit diabetes. Langkah untuk mengontrol
kadar gula darah, dan masih banyak yang lainnya.
Dari
banyaknya penelitian yang ada, salah satunya hari ini akan saya bahas yaitu
enzim pemecah glukosa. Seperti apa enzim tersebut? Benarkah hal ini menjadi
penerang untuk mengobati diabetes? Mari kita simak ulasan dari para ilmuwan
yang menemukan hal ini.
Enzim yang
dimaksud adalah enzim gliserol 3-fosfat fosfatase (G3PP). Enzim ini dapat
menghentikan efek beracun gula di berbagai organ tubuh. Para ilmuwan di
University of Montreal Hospital Research Centre (CRCHUM) yang menemukan enzim
tersebut.
Penelitian
itu dipimpin oleh Drs. Marc Prentki dan Murthy Madiraju. Tim ini telah mampu
mendetoksifikasi gula berlebih yang ada di dalam sel-sel. Penemuan ini bermuara
pada pengembangan terapi untuk diabetes tipe 2 dan obesitas. Dan penemuan ini
telah dipublikasikan di Jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.
Marc Prentki
menjelaskan bahwa gliserol-3 fosfat mencapai tingkat yang berleih di dalam sel.
Dimana gliserol-3 fosfat ini adalah turunan dari glukosa. Hal ini akan terjadi
pada tingkat glukosa yang meleibihi batas di dalam tubuh manusia.
Beliau
menjelaskan kembali bahwa enzim G3PP dapat memecah sebagian kelebihan gliserol
tersebut dan mengalihkannya ke luar sel. Sehingga sel beta di dalam organ
pankreas dapat terhindar dari efek beracun kadar glukosa yang tinggi.
Pada
mamalia, glukosa dan asam lemak dijadikan sebagai nutrisi utama.
Pmemanfaatannya di dalam sel sangat banyak dalam proses fisiologis seperti
produksi glukosa di hati, penyimpanan lemak di jaringan adipose, pemecahan
nutrisi untuk produksi energy, dan sekresi insulin oleh sel-sel beta. Kekacauan
dari proses ini dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular, obesitas, dan
diabetes tipe 2.
Di dalam
organ pankreas, sel-sel beta ini merasakan perubahan kadar glukosa dalam darah
dan memproduksi insulin sesuai dengan permintaan tubuh. Nah, jika sel-sel ini
menghadapi glukosa yang berlebih maka nutrisi tersebut berubah menjadi racun
dan merusal sel-sel tersebut.
Ketika
glukosa berada dan digunakan di dalam sel, maka gliserol-3 fosfat terbentu.
Molekul ini sangat diperlukan untuk produksi energi dan pembentukan lemak.
Ilmuwan yang
lain di CRCHUM yaitu Murty Madiraju mengatakan bahwa dengan mengalihkan glukosa
sebagai gliserol, maka G3PP mencegah terjadinya pembentukan dan penyimpanan
lemak yang berlebih pada hati. Masalah utama pada diabetes.
Seberapa
signifikan penemuan ini? Prof Prentki berkata bahwa sangat jarang enzim baru
ditemukan didalam jantung metabolism nutrisi dan semua jaringan mamalia.
Nantinya enzim ini akan dimasukkan kedalam buku teks biokimia.
Mekanisme
ini telah ditemukan di sel-sel hati dan enzim ini hadir di semua jaringan tubuh
mamalia. Kami mengidentifikasi enzim sambil mencari mekanisme yang memungkinkan
sel-sel beta menyingkirkan kelebihan glukosa sebagai gliserol.
Penelitian
ini dapat membantu terapi untuk obesitas, diabetes tipe 2, dan sindrom
metabolic. Saat ini tim masih dalam proses menemukan “molekul kecil activator
G3PP” untuk mengatasi gangguan kardiometabolik. Obat ini menjadi obat pertama
di bidang ini karena memiliki keunikan dalam hal mekanismenya. Namun pengobatan
ini harus dianalisis kepada beberapa sampel hewan sebelum benar-benar diberikan
pada manusia.
No comments:
Post a Comment