Terapi Berbasis Genetika Sumber Gambar : kebangkitan.org |
Baca Juga : Apa itu Patofisiologis Diabetes?
Guru Besar
Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof
Sidartawan Soegondo mengatakan bahwa riset untuk mengungkap penanda genetik
sudah masuk ke fase tiga atau fase pengujian pada manusia. Namun ada juga yang
masih fase dua atau bahkan berbentuk hipotesis. Penelitian ini merupakan riset
sains dasar.
“Dari
penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memprediksi resiko komplikasi yang
muncul pada pasien diabetes dengan melihat struktur genetikanya. Jadi, dokter
bisa memilihkan terapi mana yang sesuai dengan setiap pasien,” kata Prof
Sidartawan.
Riset
penanda genetika ini telah banyak dilakukan di negara-negara maju. Untuk di
Indonesia sendiri (pada perguruan tinggi) lebih banyak ke riset klinis daripada
sains sadar.
Penyakit
diabetes mellitus kebanyakan ditandainya dengan kadar gula yang meningkat.
Sehingga terjadi gangguan sekresi insulin, otomatis tubuh pasien tidak dapat
memproduksi atau merespon insulin yang dihasilkan oleh organ pankreas.
Staf
pengajar Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI yang juga menjadi Ketua Panitia
JDM 2014 Dante Saksono Herbuwono mengatakan bahwa penanganan pasien diabetes
yang rumit menjadikan pasien mengonsumsi banyak obat. Tidak hanya sekedar kadar
gula yang dikendalikan, melainkan komplikasi atau penyakit penyertanya.
Menurut
sidartawan, alur pelayanan kesehatan terbaru adalah ginjal sebagai target
intervensi. Fungsi ginjal yang menyerap gula dapat memengaruhi kadar gula darah
pasien diabetes.
No comments:
Post a Comment