Buah Pare Bermanfaat Untuk Diabetes Sumber Gambar : Tokopedia.com |
Banyak hal
yang telah dilakukan guna menyelesaikan permasalahan diabetes ini. Salah
satunya menggunakan bahan-bahan alami. Dimana bahan-bahan tersebut sebenarnya
sudah disediakan alam, tinggal manusia mau menggunakannya atau tidak.
Kalau anda
masih ingat, bahwa saya membuat beberapa artikel terkait bahan-bahan alami yang
mampu mengobati diabetes. Kali ini saya mencoba memberikan sajian yang berbeda.
Apa maksudnya? Maksudnya adalah rupanya ada bahan alami lain yang mampu
menyembuhkan diabetes. Apakah bahan alami tersebut? Yaitu pare.
Apakah anda
mengenal pare? Tentu saja. Ketika kita membeli makanan siomay, tentu kita akan
ditawari menggunakan pare atau tidak. Kemudian ada juga masakah tumis pare yang
biasanya disajikan para ibu-ibu untuk suami mereka.
Buah Pare
Pare
merupakan tumbuhan merambat yang berasal dari wilayah Asia Tropis, terutama di
daerah Assam dan Burma. Tumbuhan ini merupakan suku dari labu-labuan atau
Cucurbitaceae, dimana buah pare sudah digunakan sebagai pengobatan dan bahan
masakan.
Tanaman ini
memiliki karakteristik sebagai berikut :
-
Berdaun tunggal, bertangkai dan letaknya
berseling
-
Buahnya bulat memanjang dengan rasa yang pahit
-
Bunga tunggal dengan dua kelamin, mahkotanya
berwarna kuning
Tumbuhan ini
tidak memerlukan cahaya yang banyak, sehingga walaupun ditanam pada daerah yang
minim cahaya tanaman ini dapat tumbuh dengan subur. Di Negara-negara Asia Timur
seperti Korea, Jepang, dan Cina, pare dimanfaatkan untuk pengobatan seperti
gangguan pencernaan, penambah semangat, perangsang muntah, dan obat pencahar
Riset
terkait buah Pare
Riset yang
telah dilakukan di banyak Negara terutama di Jepang, India, Inggris, Jerman,
dan Malaysia mempertegas bahwa pare berkhasiat sebagai antidiabetes. Yang
sebenarnya pada tahun 1578 buah ini sudah dipergunakan sebagai pengobatan di
Cina.
Efek pare
yang dapat menurunkan kadar gula darah sebelumnya telah diteliti dengan
menggunakan hewan percobaan. Hewan percobaan yang digunakan saat itu adalah kelinci.
Dari penelitian tersebut didapatkan bahwa buah pare dapat menstimulasi sel beta
kelenjar pankreas di dalam tubuh untuk menghasilkan insulin lebih banyak dan
juga menignkatkan deposit cadangan gula glikogen di hati.
Namun yang
menjadi pertanyaan adalah apakah dosis yang diberikan pada manusia setara
dengan dosis yang diberikan pada hewan percobaan? Sebab jika penggunaannya
digabung dengan obat berbahan kimia yang sebelumnya memang telah dikonsumsi
bisa terjadi hal yang tidak diketahui.
Nah, di
balik penelitian ini tersimpan sejuta asa bagi penderita diabetes untuk dapat
sembuh dari penyakitnya. Karena saat ini seluruh dunia sudah mulai meninggalkan
pengobatan berbahan kimia secara perlahan dan menggantinya dengan bahan alami.
Bagaimana
kalau ekstrak pare? Tentu saat ini dapat kita jumpai. Namun yang menjadi
persoalan adalah amankah ketika penggunaan obat alami tersebut digabung dengan
obat kimia yang sebelumnya memang sudah dikonsumsi secara rutin. Tentu harus
dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai hal tersebut. Kita berdoa saja agar
mendapatkan pencerahan dari penelitian selanjutnya dan berharap itu memberikan
hasil terbaik bagi penyakit diabetes khususnya penduduk Indonesia yang
terserang.
No comments:
Post a Comment