Resiko Tekanan Darah Tinggi Yang Berakibat Diabetes Sumber Gambar : en.wikipedia.org |
Studi Global
yang telah dilakukan menjelaskan bahwa orang yang memiliki tekanan darah tinggi
di dalam tubuhnya beresiko besar menderita diabetes tipe 2. Besarnya faktor
resiko tersebut adalah 60%.
Wakil
Direktur di George Institute for Global Health UK yang bernama Prof. Kazem
Rahimi berkata bahwa penelitian yang ia
lakukan bekerjasama dengan Universitas Oxford mengenai hubungan orang
yang memiliki tekanan darah tinggi dan resiko diabetes menunjukkan hasil yang
jelas bahwa memang ada hubungannya antara tekanan darah tinggi dan diabetes
tipe 2.
Baca Juga Artikel Berikut : Seseorang Yang Memiliki Tekanan Darah Tinggi Beresiko Terkena Diabetes
Dari temuan
ini, mereka menyimpulkan dapat menggunakan strategi baru dalam mengobati dan
mengurangi kemungkinan terkena diabetes tipe 2.
Beliau
menjelaskan bahwa penyakit diabetes telah mempengaruhi lebih dari 400 juta
penduduk di seluruh dunia dan kita mengetahui juga bahwa penderita diabetes
lebih mungkin terkena penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung, stroke,
dan gagal jantung.
Hubungan ini
member harapan baru bagi para peneliti untuk penelitian selanjutnya. Kita
memang tidak bisa mengatakan bahwa salah satu penyebab yang lain. Namun
penelitian ini dapat menghubungkan titk-titik bahwa jika anda memiliki tekanan
darah tinggi, maka ada kesempatan anda untuk terkena diabetes.
Berkaitan
dengan hal tersebut, sebuah Journal of American College of Cardiology
menunjukkan catatan kesehatan bahwa 4,1 juta orang dewasa di Inggris awalnya
terbebas dari yang namanya diabetes tipe 2.
Baca Artikel Terkait : Diabetes Tipe 2, penyebab dan gejala
Dari
penelitian tersebut menunjukkan bahwa setiap kenaikan 20mm merkuri pada alat
pengukur darah, maka sedikitnya ada 58% resiko diabetes tipe 2 yang dapat
terjadi sewaktu-waktu.
“Menurunkan
tekanan darah adalah pengobatan yang terbaik guna mengurangi resiko diabetes.
Ini adalah hasil yang sangat menggembirakan, dan saya berharap pada tahun-tahun
mendatang dapat melihat perkembangan lebih lanjut mengenai hal ini,” kata Prof
Kazem
No comments:
Post a Comment