Yogurt Membantu Mengendalikan Gula Darah Sumber Gambar : medicaldice.com |
Bagi
penderita diabetes, mengendalikan gula darah agar selalu stabil bukan urusan
mudah. Karena jika salah bisa fatal akibatnya. Namun, anda tidak perlu khawatir
sekarang karena baru-baru ini ditemukan makanan yang dapat membantu
mengendalikan gula darah. Yup, yogurt terbukti mampu mengendalikan gula darah.
Hal ini sudah diteliti oleh peneliti yang ada di Iran. Mengonsumsi yogurt dan
vitamin D mampu mengendalikan kadar gula darah pasien diabetes.
Penelitian
tersebut setidaknya melibatkan 90 orang partisipan berusia dewasa. Semua orang
tersebut dibagi menjadi 3 kelompok yang dimana semuanya diminta untuk
mengonsumsi yogurt setiap hari. namun disini yogurtnya dibedakan antar kelompok
untuk melihat hasil mana yang paling efektif.
Kelompok
pertama diberi yogurt polos. Tidak ada tambahan zat apapun didalamnya. Kelompok
2 diberi yogurt yang sudah dicampur dengan vitamin D. sedangkan untuk kelompok
3 diberi yogurt yang telah dicampur dengan vitamin D dan kalsium.
Selama 12
pekan, ke 90 orang tersebut terus dialami. Dan pada awal pekan ke 13, para
peneliti menemukan adanya perbaikan kadar gula darah pada kelompok 2 (yogurt +
vitamin D). Berbeda halnya dengan kelompok yang diberi yogurt polos, kata
Tirang Neyestani, Profesor di National Nutrition and Food Technology Research
Institute di Iran.
Sebelum dari
penelitian ini sudah pernah dilakukan penelitian yaitu terkait peran vitamin D
pada pasien diabetes. Namun belum dapat menemukan sebab akibatnya.
Baca Juga : Suweg Dapat Digunakan Sebagai Penyembuh Diabetes
Dari hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa vitamin D memiliki efek positif pada penderita
diabetes tipe 2, kata Dr. Anastassios Pittas, asisten professor kedokteran di
Tufts University School of Medicine di Boston. Namun sayangnya ia tidak terlibat
pada penelitian ini.
Pada
penyakit diabetes tipe 2, tubuh mengalami kesulitan mempergunakan insulin untuk
memproses glukosa dari makanan sehingga kadar gula dalam darah menjadi
berlebih. Vitamin D diduga dapat membantu mengatur sensitivitas tubuh terhadap
insulin bahkan memungkinkan ntuk memproduksi insulin.
Kalau kita
kembali ke era 1980-an, maka banyak penelitian yang menyangkut pautkan antara
vitamin D dengan penurunan resiko diabetes. Namun penelitian tersebut gagal
menemukan manfaatnya. Sebagai contoh, sebuah studi yang baru terjadi menyatakan
bahwa tidak ada hubungannya vitamin D dengan resiko wanita terkena diabetes
tipe 2.
Beberapa
peneliti langsung melakukan pengujian ini dengan memberikan vitamin D dan
kemudian mengamatinya dari waktu ke waktu. Hal tersebut dibandingkan dengan
mereka yang tidak mengonsumsi vitamin D.
Untuk studi
baru ini, 35 pria dan 55 wanita dibagi menjadi kelompok usia 30, dan semuanya
diminta minum yogurt 2 kali sehari. Yogurt pertama adalah polos dengan
kandungan kalsium 150 miligram. Yogurt kedua selain terdapat kalsium diperkaya
juga dengan vitamin D sebesar 500 IU. Kemudian yogurt ketiga nilai kalsiumnya
ditambah hingga 250 miligram, untuk vitamin D banyaknya tetap.
Setelah 3
bulan diamati, maka hasil pengamatan menunjukkan rata-rata kadar gula darah
untuk kelompok polos meningkat sebesar 187-203 miligram per desiliter darah
(mg/dl). Untuk kelompok yang yogurt yang diperkaya, gula darahnya mengalami
penurunan dari awalnya 184 menjadi 172 mg/dl. Namun kadarnya masih 126 mg/dl
sehingga masih tergolong diabetes.
Pittas
mengatakan bahwa mereka yang tidak mengonsumsi yogurt dengan vitamin D malah
semakin buruk. Ini sunggung
membingungkan.
Kelompok
yogurt polos justru mengalami kenaikan kadar hemoglobin A1C, sedangkan kelompok
yogurt dengan vitamin D kadar A1Cnya menurun. Lebih manisnya lagi kelompok
yang minum yogurt dengan vitamin D
mengalami penurunan berat badansekitar 2-3 kg selama penelitian. Sedangkan
untuk kelompok yogurt polos tidak mengalami penurunan.
“Meskipun
perbedaan yang terlihat cukup kecil, namun ini dapat mempengaruhi kadar gula
darah,” ujar pittas.
“Perlu
diketahui penurunan berat badan sendiri dapat meringankan diabetes, terlepas
dari apa penyebabnya,” lanjut pittas.
Ada hal yang
perlu dicatat bahwa vitamin D yang ditambahkan ke dalam yogurt bukan suplemen.
Untuk itu ketika mengonsumsi vitamin D tentu akan menghasilkan kesimpulan yang
berbeda pula.
Dalam studi
yang dipublikasikan American Journal of Clinical Nutrition memberikan beberpaa
bukti yaitu yogurt yang ditambahi probiotik (bakteri yang baik) dapat
mengendalikan diabetes.
No comments:
Post a Comment