Pembentukan
diabetes yang penting adalah dikarenakan kurangnya produksi insulin (diabetes
mellitus tipe 1, yang pertama dikenal), atau kurang sensitifnya jaringan
tubuhterhadap insulin (diabetes mellitus tipe 2, bentuk yang lebih umum).
Selain itu, terdapat jenis diabetes mellitus yang juga disebabkan oleh
resistansi insulin yang terjadi pada wanita hamil. Tipe 1 membutuhkan
penyuntikan, sedangkan tipe 2 diatasi dengan pengobatan oral dan hanya
membutuhkan insulin bila obatnya tidak efektif. Diabetes melitus pada kehamilan
umumnya sembuh dengan sendirinya setelah persalinan.
Baca Artikel Terkait : Diabetes Tipe 1 dan Diabetes Tipe 2
Pemahaman
dan partisipasi pasien sangat penting, karena tingkat glukosa darah berubah
terus, karena kesuksesan menjaga gula darah dalam batasan normal dapat mencegah
terjadinya komplikasi diabetes. Faktor lainnya yang dapat mengurangi komplikasi
adalah : berhenti merokok, mengoptimalkan kadar kolesterol, menjaga berat tubuh
yang stabil, mengontrol tekanan darah tinggi, dan melakukan olahraga teratur.
Jelasnya,
diabetes mellitus disebabkan karena berkurangnya produksi dan ketersediaan
insulin dalam tubuh atau terjadinya gangguan fungsi insulin yang sebenarnya
berjumlah cukup. Kekurangan insulin disebabkan adanya kerusakan sebagian kecil
atau sebagian besar sel-sel beta pula langerhans dalam kelenjar pankreas yang
berfungsi menghasilkan insulin. Namun, jika dirunut lebih lanjut, beberapa
faktor yang menyebabkan diabetes mellitus sebagai berikut :
1.
Genetik atau Faktor
Keturunan.
Diabetes mellitus cenderung diturunkan atau
diwariskan, bukan ditularkan. Anggota keluarga penderita diabetes mellitus
(diabetisi) memiliki kemungkinan lebih besar terserang penyakit ini
dibandingkan dengan anggota keluarga yang tidak menderita diabetes mellitus.
Para ahli kesehatan juga menyebutkan diabetes mellitus merupakan penyakit
terpaut kromosom seks dan kelamin. Biasanya kaum laki-laki menjadi penderita
sesungguhnya, sedangkan kaum perempuan sebagai pihak yang membawa gen untuk
diwariskan kepada anak-anaknya.
2.
Virus dan bakteri
Virus penyebab diabetes melitus adalah rubela,
mumps, dan human coxsackievirus B4. Melalui mekanisme infeksi sitolistik dalam
sel beta, virus ini mengakibatkan destruksi atau perusakan sel. Bisa juga,
virus ini menyerang melalui reaksi otoimunitas yang menyebabkan hilangnya otoimun
dalam sel beta. Diabetes mellitus akibat bakteri masih belum bisa dideteksi.
Namun, para ahli kesehatan menduga bakteri cukup berperan menyebabkan penyakit
ini.
3.
Bahan toksik atau beracun.
Bahan beracun yang mampu merusak sel beta secara langsung
adalah alloxan, pyrinuron (rodentisida), dan streptozoctin (produk dari sejenis
jamur). Bahan lain adalah sianida yang berasal dari singkong.
4.
Nutrisi
Nutrisi yang berlebihan (overnutrition) merupakan
faktor resiko pertama yang diketahui menyebabkan diabetes mellitus. Semakin
berat badan berlebih atau obesitas akibat nutrisi yang berlebihan, semakin
besar kemungkinan seseorang terjangkit penyakit diabetes.
5.
Kadar kortikosteroid yang
tinggi
6.
Kehamilan diabetes
gestasional, yang akan hilang setelah melahirkan
7.
Obat-obatan yang dapat
merusak pankreas
8.
Racun yang memengaruhi
pembentukan atau efek dari insulin
Jika tak
terkontrol dengan baik, diabetes dapat menyebabkan masalah-masalah dalam
beberapa bagian anggota badan. Dengan kata lain, diabetes merupakan penyakit
yang memiliki komplikasi (menyebabkan terjadinya penyakit lain) yang paling
banyak. Hal ini berkaitan dengan kadar gula darah yang tinggi terus-menerus,
sehingga berakibat rusaknya pembuluh darah, saraf, dan struktur internal
lainnya.
Zat kompleks
yang terdiri dari gula di dalam dinding pembuluh darah menyebabkan pembuluh
darah menebal dan mengalami kebocoran. Akibat penebalan ini, aliran darah akan
berkurang, terutama yang menuju ke kulit dan saraf. Kadar gula darah yang tidak
terkontrol juga cenderung menyebabkan kadar zat berlemak dalam darah meningkat,
sehingga mempercepat terjadinya aterosklerosis (penimbunan plak lemak di dalam
pembuluh darah). Aterosklerosis ini 2-6 kali lebih sering terjadi pada
penderita diabetes.
Sirkulasi
darah yang buruk ini melalui pembuluh darah besar (makro) bisa melukai otak,
jantung, dan pembuluh darah kaki (makroangiopati), sedangkan pembuluh darah
kecil (mikro) bisa melukai mata, ginjal, saraf, dan kulit serta memperlambat
penyembuhan luka.
Baca Juga Artikel : Cegah Prediabetes Sebelum Menjadi Diabetes
Penderita
diabetes bisa mengalami berbagai komplikasi jangka panjang jika diabetesnya
tidak dikelola dengan baik. Komplikasi yang lebih sering terjadi dan mematikan
adalah serangan jantung dan stroke. Kerusakan pada pembuluh darah mata bisa
menyebabkan gangguan penglihatan akibat kerusakan pada retina mata (retinopati
diabetikum). Kelainan fungsi ginjal bisa menyebabkan gagal ginjal sehingga
penderita harus menjalani cuci darah (dialisa).
Gangguan
pada saraf dapat bermanifestasi dalam beberapa bentuk. Jika satu saraf mengalami
kelainan fungsi (mononeuropati), maka sebuah lengan atau tungkai biasa secara
tiba-tiba menjadi lemah. Jika saraf yang menuju ke tangan, tungkai, dan kaki
mengalami kerusakan (polineuropati diabetikum), maka pada lengan dan tungkai
bisa dirasakan kesemutan atau nyeri seperti terbakar dan kelemahan.
Kerusakan
pada saraf menyebabkan kulit lebih sering mengalami cedera, karena penderita
tidak dapat meredakan perubahan tekanan maupun suhu. Berkurangnya aliran darah
ke kulit juga bisa menyebabkan ulkus (borok) dan semua penyembuhan luka
berjalan lambat. Ulkus di kadi bisa sangat dalam dan mengalami infeksi serta
masa penyembuhannya lama sehingga bagian tungkai harus diamputasi.
Bila
disimpulkan, tingginya kadar glukosa darah secara terus menerus atau berkepanjangan
dapat menyebabkan komplikasi diabetes sebagai berikut :
1.
Penyakit jantung
2.
Serang stroke, biasanya
diikuti dengan kelumpuhan atau stroke
3.
Kerusakan pembuluh-pembuluh
darah peripheral (biasanya memengaruhi bagian badan sebelah bawah dan kaki).
4.
Penyakit mata (retinopati);
ini dapat menyebabkan buta ayam atau buta total.
5.
Kerusakan ginjal
(neporpati)
6.
Kerusakan saraf
(neuropati). Kerusakan saraf dapat terjadi pada beberapa bagian dari tubuh
kita, termasuk jantung, kaki, dan dapat menyebabkan impoten dan kelumpuhan
(paralisi dari perut.
7.
Terjadinya borok akibat
berkurangnya aliran darah ke kulit sehingga penyembuhan luka tersebut
terhambat. Dan inilah yang kemudian bisa menyebabkan amputasi pada bagian
tersebut.
Tekanan
darah tinggi, kadar kolesterol yang tinggi, kurang olahraga, dan merokok
memperbesar kemungkinan cepat timbulnya komplikasi-komplikasi, terutama dengan
berkurangnya dan terhambatnya pesediaan darah.
Untuk
mencegah ata u memperlambat timbulnya komplikasi ini, sangatlah penting
melakukan perawatan non-farmakologis berikut ini:
-
Menjaga agar kadar glukosa
(gula) dalam darah tetap normal.
-
Tidak merokok
-
Memakan makanan yang
seimbang, kadar lemak yang rendah, kadar garam yang rendah, dan kadar serat
yang tinggi (compels karbohidrat).
-
Agar tekanan darah dan
kadar kolesterol, maka harus diperisa secara teratur oleh dokter.
-
Berolahraga secara teratur,
yang merupakan salah satu bagian terpenting dalam pengelolaan (manajemen)
diabetes. Ini akan membantu dalam usaha untuk : menurunkan kadar glukosa dalam
darah dengan terpakainya energi (olahraga mungkin akan merendahkan kadat
glukosa dalam darah selama 12-24 jam kemudian); menurunkan tekanan darah dan
kadar kolesterol dalam darah, jika sekiranya tinggi; memperbaiki peredaran
darah dalam tubuh; mengurangi stress; dan mengontrol berat badan.
Sebaiknya, olahraga ringan hendaknya dilakukan
sekurang-kurangnya tiga sampai empat kali seminggu. Jenis olahraga yang dipilih
tergantung pada umur, minat, dan kemampuan masing-masing. Beberapa olahraga
yang disarankan adalah: jalan kaki gerak cepat, berenang, dan bersepeda.
No comments:
Post a Comment