Di dalam
penyakit diabetes, ada 3 jenis diabetes yang dapat dikenali yaitu diabetes tipe1, diabetes tipe 2, dan diabetes gestasional. Diabetes tipe 1 dan 2 sudah kita
bahas bersama pada beberapa waktu yang lalu. Sekarang, saatnya kita membahas
mengenai masalah diabetes gestasional. Seperti apa gejala dari penyakit ini?
apa resikonya? Bagaimana pencegahannya? Dan apa dampaknya bagi penderita? Yuk
kita bahas bersama.
Kenapa
dinamakan diabetes gestasional? Karena diabetes ini menyangkut kehamilan. Jadi
ibut hamil yang terdeteksi terkena penyakit diabetes disebut diabetes
gestasional. Dalam pandangan medis, diabetes gestasional adalah suatu kondisi
medis dimana terjadi peningkatan gula darah yang tinggi dan bersifat menetap
pada wanita hamil yang sebelumnya tidak menderita diabetes.
Pada orang
normal, kadar gula diatur oleh insulin, dan membuat glukosa di dalam darah
dalam masuk ke dalam setiap sel-sel di tubuh kita. Namun, sewaktu hamil tubuh
memproduksi banyak hormon seperti esterogen dan progesterone yang menyebabkan
tubuh menjadi resisten terhadap kerja insulin. Akibatnya glukosa tidak dapat
masuk ke dalam sel sehingga kadar glukosa pun menjadi tinggi. Hal ini
berpengaruh terhadap janin karena glukosa tersebut mengalir ke janin.
Biasanya
pada wanita hamil memproduksi banyak hormone untuk mengatasi peningkatan
glukosa di dalam tubuh. Namun, pada beberapa wanita, tubuh mereka tidak bisa
menghasilkan cukup insulin sehingga kadar glukosa menjadi tinggi dan
mempengaruhi pertumbuhan bayi. Kebanyakan dari wanita yang terkena diabetes
gestasional tidak menunjukkan gejala. Dan untungnya sebagian besar dari mereka
dapat teratasi dengan perubahan pola makan dan olahraga. Hanya sebagian kecil
yang harus menggunakan terapi insulin untuk mengatasi kondisi ini.
Saya mencoba
untuk mencari informasi yang cukup mengenai diabetes gestasional ini. salah
satu yang menjadi referensi saya adalah Wikipedia karena memang situs
terpercaya yang menyajikan konten secara rinci. Dari penelusuran saya, terdapat
beberapa informasi sebagai berikut
Diabetes
gestasional mempengaruhi setidaknya 3-10% dari kehamilan, tergantung seberapa
banyak individu yang diteliti terkait hal ini. Diabetes gestasional memiliki beberapa gejala dan paling sering
didiagnosis dengan pemeriksaan sebelum kehamilan. Dalam tes diagnostic
menyatakan bahwa tidak terdapat kadar glukosa yang tinggi dalam sampel darah
yang diambil. Dalam artian tidak terdeteksi bahwa sampel tersebut mengandung glukosa
dengan kadar tinggi.
Sama seperti
masalah diabetes mellitus di kehamilan pada umumnya, bayi yang lahir dari ibu
yang tidak diobati ketika terdiagnosis diabetes gestasional, maka dapat
menyebabkan berbagai resiko kesehatan seperti gula darah rendah dan penyakit
kuning. Bahkan, dapat menyebabkan kejang.
Sebetulnya
penyakit ini dapat disembuhkan jika benar-benar mengontrol kadar glukosa. Oleh
karena itu mereka yang terkena sering disarankan untuk menjalankan pola hidup
yang sehat.
Wanita yang
tidak mengontrol tubuhnya setelah terkena diabetes gestasional maka akan
beresiko tinggi terkena diabetes tipe 2, atau (sangat jarang) terkena diabetes
tipe 1 setelah melahirkan. Serta memiliki peningkatan resiko lebih tinggi dari
pra-eklampsia dan operasi Caesar.
Baca Juga : Diabetes Tipe 2
Klasifikasi
diabetes gestasional
Diabetes
Gestasional secara formal didefinisikan sebagai “apapun tingkatan intoleransi
glukosa dengan permulaan atau pengakuan pertama selama kehamilan. Definisi ini
menyatakan atau membenarkan bahwa seorang wanita mungkin tidak terkena sebelum
terdiagnosis atau kemungkinan yang kedua yaitu telah berkembang bertepatan
dengan kahamilan. Seorang wanita didiagnosa terkena diabetes gestasional ketika
terjadi intoleransi glukosa secara berkelanjutan lebih dari 24-28 masa
kehamilan.
The White Classification, begitulah namanya. Nama
yang digunakan untuk mengklasifikasikan diabetes gestasional berdasarkan resiko
dan manajemennya. Dinamai oleh Priscilla White, yang mempelopori penelitian
tentang pengaruh jenis diabetes terhadap masa sebelum kehamilan. Dimana ini
digunakan untuk menilai resiko ibu dan janin. Dari hal tersebut dapat dibedakan
menjadi diabetes gestasional (tipe A) dan diabetes pragestasional (diabetes
yang terjadi sebelum kehamilan). Kedua kelompok tersebut kemudian dibagi lagi
berdasarkan resiko dan manajemennya.
Untuk
diabetes gestasional sendiri dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :
Jenis A1 : Terjadi
ketidaknormalan pada Oral Glucose Tolerance Test (OGTT) / tes toleransi glukosa
oral, tetapi kadar glukosanya normal selama puasa dan 2 jam setelah makan.
Untuk jenis ini cukup menggunakan sedikit modifikasi diet untuk mengontrol
glukosanya.
Jenis A2 :
Terjadi ketidaknormalan pada Oral Glucose Tolerance Test (OGTT) / tes toleransi
glukosa oral, dan diperparah dengan kadar glukosa yang tidak stabil selama
puasa dan atau sesudah makan. Untuk itu diperlukan tambahan insulin atau obat
lain yang diperlukan.
Kemudian
diabetes yang terjadi sebelum kehamilan juga dapat dibagi menjadi 9 jenis,
antara lain :
-
Tipe B : dimulai pada usia
20 tahun atau lebih tua dan dengan durasi kurang dari 10 tahun
-
Tipe C : dimulai pada usia
10-19 dan durasinya 10-19 tahun
-
Tipe D : dimulai sebelum
usia 10 tahun atau memiliki durasi lebih dari 20 tahun
-
Tipe E : diabetes mellitus nyata
dengan pembuluh panggul yang berkapur
-
Tipe F : nefropati diabetic
-
Tipe R : retinopati
proliferative
-
Tipe RF : retinopati dan
nefropati
-
Tipe H : penyakit jantung
iskemik
-
Tipe T : transplantasi
ginjal sebelumnya
Kriteria untuk diagnosis diabetes gestasional, menggunakan 100 gram Glukosa
Toleransi Test, menurut
Carpenter dan Coustan:
Puasa 95 mg / dl
1 jam 180 mg / dl
2 jam 155 mg / dl
3 jam 140 mg / dl
Kriteria untuk diagnosis diabetes gestasional menurut National Diabetes Data Group:
Puasa 105 mg / dl
1 jam 190 mg / dl
2 jam 165 mg / dl
3 jam 145 mg / dl
Puasa 95 mg / dl
1 jam 180 mg / dl
2 jam 155 mg / dl
3 jam 140 mg / dl
Kriteria untuk diagnosis diabetes gestasional menurut National Diabetes Data Group:
Puasa 105 mg / dl
1 jam 190 mg / dl
2 jam 165 mg / dl
3 jam 145 mg / dl
Gejala Diabetes Gestasional
Biasanya untuk diabetes gestasional tidak menunjukkan gejala. Jika
memang ada sangat tingan dan sering berhubungan dengan kondisi alami masa
kehamilan.
Gejala yang mungkin dapat timbul sebagai berikut :
-
Sering buang air kecil
-
Mengalami infeksi pada
kulit, terutama daerah vagina
-
Sering mengalami kelelahan
-
Pandangan kabur
-
Sering merasa haus
-
Berat badan menurun,
padahal seharunya semakin meningkat
-
Merasa mual hingga muntah
Namun bukan
berarti ketika terjadi gejala yang disebutkan diatas seseorang langsung divonis
mengindap diabetes gestasional. Perlu dilakukan serangkain tes dan screening
guna mengetahui penyakit diabetes ini.
Penyembuhan
diabetes gestasional
Beberapa wanita
yang terkena diabetes gestasional dapat melakukan pengaturan pola makan saja,
sedangkan untuk yang lain diperlukan tambahan insulin melalui suntikan.
Untuk
itu sering-seringlah melakukan kontrol
ke dokter untuk memeriksakan kesehatan ibu dan anak. Dengan begitu dapat
dimonitor sepanjang masa kehamilan. Apakah terdapat keanehan yang berujung pada
penyakit diabetes gestasional atau tidak.
Bagi yang
sudah dinyatakan terkena maka dapat melakukan pengaturan pola makan. Berikut
poin yang dapat kami sampaikan :
-
Memenuhi kebutuhan
karbohidrat melalui buah dan sayur, juga perlu ditambhakan karbohidrat kompleks
seperti roti dan nasi.
-
Kurangi konsumsi makanan
yang mengandung gula berlebih seperti softdrink, jus buah, dll.
-
Tidak terlalu banyak
mengonsumsi lemak dan protein
Dapat juga
melakukan senam kehamilan selain untuk menjaga kesehatan ibu dan anak. Dapat
berfungsi untuk menjaga level glukosa dalam darah agar tetap normal. Ingat,
selama kita benar-benar menjaga kesehatan (khususnya bagi ibu hamil) maka insya
Allah tidak akan terkena penyakit ini.
Semoga kita
dapat terhindar dari penyakit ini ya. Jangan lupa untuk menjaga kesehatan dan
juga segera kunjungi dokter jika mengalami permasalahan yang terjadi di tubuh.
Jangan sampai dibiarkan, karena nantinya penanganannya akan jauh lebih sulit.
Sampai bertemu pada artikel berikutnya.
No comments:
Post a Comment