Yang Berkaitan Dengan Diabetes Gestasional |
Selain dapat
diderita oleh anak-anak dan orang dewasa, diabetes juga dapat menyerang
perempuan terkhusus mereka yang sedang hamil. Jika dalam keadaan hamil gula
darah mereka tinggi, maka akan beresiko terkena diabetes gestasional. Namun,
umumnya setelah melahirkan kondisi gula darah akan kembali normal. Tentu harus
dilakukan pengawasan setelah melahirkan, karena sebelumnya telah terkena
diabetes gestasional.
Baca Juga : Seperti Apa Diabetes Gestasional
Nah, ada
hal-hal yang penting berkaitan dengan diabetes gestasional. Berikut saya
rangkum dari berbagai sumber :
Siapa bilang diabetes gestasional
berasal dari keturunan. Itu bukanlah faktor utama, dalam artian belum tentu
mereka yang memiliki keturunan diabetes khususnya wanita, jika hamil akan
langsung terkena diabetes gestasional.
Ada banyak penyebab seorang ibu hamil
dapat terkena diabetes seperti riwayat pernah melahirkan bayi dengan berat
badan yang berlebih, sulit memiliki anak, (baru selang bertahun-tahun baru
punya anak), terjadinya resistensi insulin yang dipicu dari janin yang
dikandungnya.
Umumnya penanganan untuk diabetes
gestasional dilakukan dengan cara suntik insulin. Hal ini dianggap lebih aman
untuk kedua pihak (ibu dan anak). Meskipun ada yang memiliki pendapat berbeda,
bahwa penggunaan obat oral dapat digunakan untuk ibu hamil. Semua itu
tergantung keputusan ibu hamil yang bersangkutan.
Umumnya kita mengetahui bahwa jika
seseorang terkena gejala diabetes, maka orang tersebut akan memiliki beberapa
gejala seperti sering mudah haus, lapar, dan buang air kecil dalam jumlah
banyak.
Namun, patokan ini tidak bisa
digunakan pada ibu hamil. Karena memang pada kondisi ibu hamil, mereka akan
mudah lapar, haus dan sering pipis. Untuk mengetahui secara pasti apakah ibu
hamil mendapatkan diabetes gestasional adalah dengan melakukan skrining
toleransi gula darah. Hal ini dilakukan pada usia kehamilan 24 hingga 28
minggu.
Jika ibu hamil mendapatkan diabetes
gestasional di dalam tubuhnya, maka akan ada kemungkinan dia melahirkan bayi
dengan berat badan di atas normalnya bayi. Hal ini disebabkan kadar gula dalam
ibu berlebih sehingga bayi mendapatkan asupan energi berupa karbohidart juga
dalam jumlah banyak sehingga berat badannya akan bertambah.
Pada ibu yang mengidap diabetes
gestasional, maka bayinya akan di observasi terlebih dahulu di NICU (Neonatal
Intensive Care Unit). Pada saat lahir, bayi tersebut memiliki gula darah
normal, namun insulin di dalam tubuh bayi tersebut masih terlalu tinggi, hal
ini rawan beresiko terjadinya hipoglikemia.
Untuk menangani hal tersebut, maka
bayi yang memiliki kondisi seperti disebutkan diatas akan diinfus cairan gula
selama 5 hingga 7 hari. Hal tersebut dilakukan guna menaikkan kadar gula darah
si bayi hingga insulin bisa menyesuaikan masuknya gula dari ASI si ibu.
Menurut Prof Augus, bayi yang lahir
dengan berat badan di atas normal maka kemungkinan memiliki kekurangan di
bagian organ pankreas hampir 90%. Jadi organ pankreas si bayi tidaklah sempurna
seperti yang dimiliki oleh bayi yang lain.
Studi yang dilakukan Eunice Kennedy
Shriver National Institute of Child Health dan Human Development di US National
Institutes of Health menjelaskan bahwa ibu yang memiliki kenaikan berat badan
sebesar 5 kg berpotensi 40 kali lebih besar beresiko terkena diabetes tipe 2, jika sebelumnya si ibu terkena diabetes
gestasional.
No comments:
Post a Comment