Separuh Pasien Diabetes Tidak Mendapat Pertolongan Sumber Gambar : www.kumpulankonsultasi.com |
Jumlah
penderita diabetes di Indonesia mengalami lonjakan dari tahun ke tahunnya. Saat
ini diketahui bahwa pasien diabetes di Indonesia mencapai 7,6 juta orang.
Namun, jumlah yang banyak tersebut tidak diikuti dengan pengobatan untuk setiap
pasiennya. Baru 32-50% saja pasien yang mendapatkan terapi pengobatan. Padahal
untuk menjadi tolak ukur keberhasilan dalam penanganan diabetes adalah dengan
banyaknya pasien yang tertangani.
Hal ini
terungkap dari pemaparan hasil laporan Blueprint for Change di Jakarta. Laporan
itu dibuat oleh Novo Nordisk, perusahaan kesehatan global yang berlokasi di
Denmark.
Dari laporan
tersebut mengindikasikan bahwa diabetes dapat berdampak luas bagi Indonesia,
khususnya pada belanja biaya kesehatan dan ekonomi. Seperti yang kita ketahui
bahwa penyakit diabetes dapat menyebabkan berbagai komplikasi seperti penyakit
jantung, stroke, kebutaan, gagal ginjal, bahkan sampai amputasi.
Menurut
Prof. Achamad Rudijanto, Sp. PD, Ketua Pengurus Besar Perkumpulan Endokrinologi
Indonesia mengatakan bahwa harus ada upaya untuk memperpendek kesenjangan
antara jumlah pasien dengan meratanya pemberian terapi pengobatan.
“Makin mudah
pasien mendapatkan pengobatan, maka penyakit diabetes dapat ditangani dan
dikendalikan,” katanya dalam acara jumpa pers di Kementrian Kesehatan.
Menanggapi
hasil laporan dari Novo Nordisk, Direktur Penyakit Tidak Menular Kementrian
Kesehatan, Dr. Ekowati Rahajeng mengatakan keberhasilan penanganan pasien
diabetes tidak hanya dilihat dari banyaknya terapi pengobatan yang berhasil
digerakkan, namun juga sebanyak apa orang yang sudah mendapatkan edukasi
promotif dan preventif.
“Upaya
promotif dan preventif dapat mencegah seseorang untuk terkena diabetes. Upaya
tersebut sama dengan mencegah pasien diabetes untuk terkena komplikasi terkait
penyakit yang dideritanya. Kemudian ditambah menginformasikan pada pasien
mengenai proses pengobatan yang harus mereka jalani”. Kata Dr. Ekowati
No comments:
Post a Comment