Saat
sekarang kita dapat menjumpai dengan mudah wanita yang bekerja. Mereka bekerja
untuk membantu kebutuhan rumah tangga mereka. Ada yang melakukan pekerjaan
sederhana, ada juga yang bahkan mereka melakukan pekerjaan yang dikerjakan
laki-laki. Mungkin yang sering kita jumpai adalah mereka yang bekerja di
kantor. Aktivitas mereka kebanyakan duduk dan berhadapan dengan computer dalam
waktu yang cukup lama. Dari hal tersebut sebuah studi mengungkapkan bahwa ada
hubungannya antara wanita yang sering duduk terlalu lama dengan penyakit
diabetes.
Apakah anda
wanita yang menghabiskan banyak waktu dengan duduk di kantor atau tempat kerja?
Jika ya, maka mulai dari sekarang anda harus berhati-hati. Sebuah studi terbaru
mengungkapkan bahwa wanita yang duduk sampai 7 jam lebih sehari dapat beresiko
lebih besar mengalami diabetes tipe 2.
Baca artikel terkait : 5 Gejala Lain Pada Penderita Diabetes Tipe 2
Para
peneliti menganalisis, wanita yang menghabiskan banyak waktu dengan duduk
selama seminggu lebih cenderung menunjukkan gejala-gejala diabetes tipe 2
dibandingkan dengan mereka yang lebih aktif bergerak.
Bukan tanpa
sebab, karena hasil tes darah menunjukkan bahwa wanita yang terlalu lama duduk
memiliki penanda atau marker lebih tinggi yang menunjukkan adanya resiko
diabetes. Lalu, bagaimana dengan pria? Para peneliti tidak menemukan hal
tersebut.
Mereka belum
memiliki alasan mengapa para pria yang juga terlalu lama duduk tidak beresiko
besar mengidap diabetes. Dalam riset yang dilakukan para peneliti dari Leicester
of University yang melibatkan 505 relawan dengan usia 59 tahun atau lebih.
Relawan tersebut terdapat pria dan wanita, jadi bukan hanya wanita saja.
Kemudian
para relawan tersebut diberi beberapa pertanyaan terkait berapa lama waktu yang
dihabiskan untuk duduk dalam seminggu. Kemudian mereka juga menjalani tes untuk
mengukur zat kimia di dalam darah mereka. Hal ini berhubungan dengan resiko
timbulnya diabtes.
Hasil riset
yang dipublikasikan dalam American Journal of Preventive Medicine menunjukkan
wanita bahwa wanita lebih cenderung sering duduk dibandingkan dengan pria.
Kalau pria hanya 4 hingga 8 jam sehari. Berbeda dengan wanita yang mencapai 7
jam dalam sehari.
Peneliti
menganalisis, wanita yang lebih sering duduk akan cenderung mengalami kenaikan
kadar insuli yang tinggi. Kadar insulin yang tinggi di dalam tubuh menunjukkan
bahwa telah terjadi resistensi dan dapat berkembang menjadi diabetes.
Bahkan para
peneliti juga mencatat adanya kadar yang lebih tinggi pada bagian lain yaitu
antara lain C-Reactive Protein (CRP), leptin, adinopectin dan interleukin-6.
Dimana bahan kimia terebut dilepaskan oleh jaringan lemak yang ada diperut dan
dapat memicu peradangan.
Yang
mengejutkan adalah itu tidak terjadi pada pria. Jika wanita yang duduk terlalu
lama akan mengalami kenaikan kadar insulin dan beberapa bahan kimia di dalam
tubuhnya, pada tubuh pria hal tersebut tidaklah terjadi. Pada peneliti membuat
hipotesis bahwa mungkin disebabkan karena perempuan lebih sedang ngemil
dibandingkan dengan pria yang sama-sama dalam posisi duduk. Atau mungkin bisa
juga karena pria lebih banyak bergerak.
“Studi ini
memberikan bukti baru bahwa terlalu lama duduk tidaklah baik bagi kesehatan
tubuh, terutama bagi para wanita. hal tersebut akan memiliki dampak kerusakan
pada resistensi insulin dan peradangan yang kronis,” Kata peneliti.
“Temuan ini
juga mendorong agar para wanita tidak terlalu lama dalam kondisi duduk jika
tidak mau terkena hal-hal yang membuat tubuh mereka sakit nantinya,” tambah
peneliti.
Berdasarkan
perkiraan, kebanyakan orang dewasa saat ini menghabiskan 55% waktu mereka di
tempat duduk dan menghadap layar komputer. Sebuah badan amal untuk diabtes tipe
2 di Inggris mencatat adanya peningkatan penderita diabetes tipe 2 di Inggris
dari 2,5 juta dan akan terus bertambah hingga 4 juta penduduk pada 2025 dan 5
juta penduduk pada 2030.
Menurut
peneliti, lebih dari 1 juta orang yang menderita diabetes pada awalnya mereka
tidak menyadari bahwa mereka telah mengidap penyakit tersebut. hal ini
disebabkan mereka tidak mengenali gejala-gejala diabetes yang mereka rasakan
seperti sering buang air kecil, sering mengalami kelelahan, sariawan yang
berulang, dan luka yang susah sembuh.
Nah, kabar
baiknya sekitar 24.000 kematian pertahun yang diakibatkan oleh diabetes dapat
dengan mudah dicegah jika dokter melakukan pemeriksaan kesehatan lebih mendasar
dan para pasien dapat menerapkan pola makan sehat dan seimbang yang disertai
dengan minum obat secara teratur.
Jika
dibiarkan dan tidak diobati penyakit diabetes dapat berkembang menjadi berbagai
komplikasi seperti penyakit jantung, kebutaan, bahkan amputasi. Tentu jika
sudah mengalami komplikasi penanganannya akan jauh lebih sulit. Untuk itu perlu
adanya langkah pencegahan lebih awal agar hal tersebut dapat diminimalisir.
No comments:
Post a Comment