January 18, 2016

Kisah Penderita Diabetes Tipe 1, Michaiah Ardianto



Michaiah Ardianto
Sumber Gambar : http://diabetesstopshere.org

Saya terbesit untuk mencari tahu kira-kira ada tidak ya survivor diabetes mellitus. Akhirnya saya putuskan untuk mencari informasi tersebut di internet. Dan Alhamdulillah, saya menemukan beberapa kisah yang layak untuk disajikan kepada pembaca setia blog diabetes mellitus. Kisah yang saya angkat pertama ke blog saya adalah bocah berumur 3 tahun yang harus terkena diskriminasi di sekolahnya lantaran penyakit diabetes yang dideritanya. Bagaimanakah kisahnya? Berikut ulasannya untuk anda.


Michaiah Ardianto
yang berusia tiga tahun merupakan penderita diabetes tipe 1.ketika anda membaca nama anak tersebut mungkin terbesit dalam benak anda jika anak tersebut adalah anak Indonesia. Bukan begitu? Saya tidak tahu pasti, namun yang jelas ia tinggal di daerah Amerika sana.

Ia hendak menghadiri program yang diadakan sekolahnya yaitu Head Start Lokal di Yamhill County, Oregon. Namun, Sekolah tersebut memiliki kebijakan perawatan medis bahwa mereka merasa tidak memungkinkan untuk merawat penyakit diabetes. Itu menandakan bahwa Michaiah tidak bisa bersekolah tanpa orangtua di sana untuk mendampinginya.

Ibu Michaiah Ardianto ini, Breeayn, berpikir bahwa hal tersebut tidaklah adil bagi anaknya. Ibunya berpikir harus ada jalan bagi anaknya
agar pihak sekolah tidak berbuat seperti itu. Perlu anda ketahui, Ibunya michaiah ini bekerja di bidang pendidikan khusus, sehingga dia mengerti hukum-hukum yang dapat melindungi siswa dalam situasi yang sama.

Orang tua Michaiah mencoba untuk
datang ke sekolah guna mengubah kebijakan tersebut. Selama hampir tiga bulan ia lakukan cara tersebut. dalam waktu yang begitu lama maka wajar jika muncul frustrasi bagi orang tuanya. Mereka mencoba berbagi informasi dengan sekolah tentang hak-hak hukum Michaiah itu. Diabetes dianggap cacat di bawah hukum federal, dan pihak administrasi sekolah tidak mengerti hal tersebut. Berdasarkan undang-undang, sekolah diperlukan untuk merawat diabetes Michaiah dan tidak bisa memerlukan orang tua untuk berada di sana. Tapi, pihak administrasi sekolah  tetap tidak bergeming akan ucapan mereka mengenai perawatan michaiah.

merasa butuh bantuan. Akhirnya, Breeayn menghubungi American Diabetes Association, sebuah asosiasi yang menjembatani kebutuhan para penderita diabetes. Ibunya berbicara dengan salah satu Advokat Hukum Asosiasi, serta staf dari kantor Portland, dan merasa informasi yang ia dapatkan jauh lebih baik. Kemudian dia menghubungi kantor regional Head Start di Seattle.

Staf di kantor Seattle Head Start meminta maaf atas apa yang terjadi di sekolah Michaiah itu. Mereka tahu bahwa hukum
benar adanya dan dapat dijadikan sebagai pendukung atas perubahan kebijakan sekolah Michaiah. Akhirnya, kantor regional bekerja sama dengan sekolah lokal merubah kebijakan yang tidak adil tersebut  dalam waktu. Dan Sekolah menyatakan siap untuk merawat Michaiah dan ia bisa kembali bersekolah disana.

Breeayn berpikir ini
bisa saja terjadi keluarganya karena suatu alasan. Dalam advokasi untuk hak-hak anaknya, kebijakan perawatan medis diubah yang tadinya hanya untuk satu sekolah menjadi  SEMUA sekolah Head Start di Yamhill County. Siswa dengan semua kebutuhan medis seperti michaiah ataupun yang lain mulai sekarang memiliki kesempatan untuk bersekolah dan mereka akan benar-benar dijaga dengan aman dan sehat.

"Semua orang di American Diabetes Association sangat mengagumkan. Dari perawat, yang
merupakan orang pertama kami kontak, kemudian tim-orang hukum, saya berbicara kepada mereka untuk  memberi saya kepercayaan diri memperjuangkan apa yang benar. Ini adalah pertempuran yang sulit, tapi saya berharap cerita kami akan membantu orang lain untuk berjuang dengan masalah yang sama di masa depan, "kata Breeayn.

Breeayn terasa begitu kuat untuk berkeinginan membantu keluarga lain,  yang dimana ia dapat memulai nya dengan kelompok orang tua dari anak-anak dengan diabetes [atau kebutuhan khusus] di daerah setempat.

No comments:

Post a Comment